Senin, 23 Juli 2012

KENANGAN

Hampa mendera, mega terbayang ungu jingga mengelayuti badannya
Dan semua kenangan yang mengalahkan waktu,
akupun menelan ludah sampai langit berubah jingga dan fajar menerangi dadanya,
yang sakit hingga menjadi kelabu.
Habislah sudah perjalananku dan takdir yang hapus jejakku di dadamu.
Waktu memang makin tua dan mega masih tetap ungu,
namun sendu yang kutatap masih bayangmu,
yang memegang mawar yang layu di balik punggungmu.
Fajar makin hilang dan surut wajahmu mengelipkan cahaya kelabu dan mengilat
menyayat seluruh organ tubuhku ; kaku dan sekarat.
Sebisaku dan makin malam makin meringis ini mega,
aduhai betapa berarti dirimu di dalam hatiku cinta.

Oleh : Fahmi Fajar Meidiansyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar